header photo

Saturday, January 9, 2010

Trinitas VS Alkitab

Kaum misionaris Kristen senantiasa mengajarkan bahwa Tuhan itu terdiri atas tiga pribadi dalam satu substansi atau yang lebih dikenal dengan istilah Trinitas atau Tritunggal (Bapa, Anak/Yesus, dan Roh Kudus). Dari manakah dasar ajaran dan keyakinan ini? Adakah tertulis dalam Alkitab/Bibel? 

Pada bagian ini kita akan mencermati apa yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan dengan mengkonfrontasikannya dengan ajaran/doktrin Trinitas. Tentu saja dalam pembahasan ini kita harus memisahkan antara ajaran dan keyakinan tentang Trinitas dengan apa saja yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan. 

1. Bapa/Allah.

Perjanjian Lama secara tegas menyatakan bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain bagi umat Israel kecuali Allah. 

Akulah Tuhanmu, yang telah membebaskanmu dari negeri Mesir, keluar dari tempat perbudakan; engkau tidak ada memiliki tuhan-tuhan lain selain Aku. (Keluaran 20:2-3 - al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)

Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan 4:35) 

Bahkan, dalam Perjanjian Baru,  Yesus sendiri menyatakan secara tegas bahwa Tuhan itu hanyalah Allah saja. 

Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Markus 12:29) 

Jawab Yesus: "Mengapa engkau memanggilku Guru yang baik? 
Hanya Satu yang baik, yaitu Allah. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-Nya. (Matius 19:17 - al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)  

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Konsep ketuhanan dan keesaan Allah ini sangat jelas dikatakan oleh Alkitab. 

2. Anak Allah. 

Frasa "anak Allah" banyak ditemukan dalam Alkitab. Namun demikian, Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa "anak Allah", siapa pun dia, memiliki kesetaraan dengan Allah. Tampaknya, Alkitab hanya ingin menggambarkan bahwa siapa saja yang memiliki hubungan kedekatan secara spiritual dengan Allah dianugerahi gelar sebagai "anak Allah". 

Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kejadian 6:1-2)

Menurut ayat di atas, disiratkan bahwa sebelum Allah menciptakan manusia, anak-anak Allah telah terlebih dahulu diciptakan, hingga ketika jumlah manusia bertambah banyak, konon anak-anak Allah tersebut tertarik kepada anak-anak perempuan manusia lalu mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu dan melahirkan keturunan bagi mereka (Kejadian 6:4).   

Simak juga anak-anak Allah yang lain berikut ini:

Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; (Keluaran 4:22) 

Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi
Bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia 31:9) 

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus,