header photo

Saturday, January 9, 2010

MANAKAH YANG PORNO, AL QURAN ATAUKAH ALKITAB KRISTEN ? (Bag.6)

Islam : Saya setuju dengan bunyi ayat tersebut, bahwa segala sesuatu itu harus diuji dan kemudian kita ambil dan pegang mana yang baik. Tetapi dalam mengujinya, bila kita temukan ayatnya saling bertentangan satu sama lainnya, masihkah dapat dikatakan bahwa itu wahyu Allah? Jika wahyu Allah pasti tidak mungkin ada pertentangan antar ayat didalamnya, sebab tidak mungkin Tuhan itu salah atau keliru dalam menyampaikan firman-Nya. Kalau terjadi kekeliruan, itu psti bukan salah-Nya. Kalau bukan firman atau bukan wahyu-Nya, untuk apa kita amalkan apalagi mengimaninya?
Kristen : Saya setuju dengan pendapat Bapak, tapi perlu bapak ketahui bahwa menurut Alkitab, setiap firman Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, dan juga memperbaiki kelakuan serta mendidik pada kebenaran, sebagaimana diajarkan oleh rasul Paulus dalam 2 Timotius 3:16 sebagai berikut :
�Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.�
Islam : Baiklah kalau begitu marilah kita uji, apakah ayat-ayat yang akan saya uraikan dibawah ini bermanfaat untuk mengajar dan mendidik orang pada jalan kebenaran. Untuk itu marilah kita lihat tulisan Nabi Solomo (Sulaiman) dalam Alkitab secara berurutan, apakah ayat-ayatnya adalah benar-benar firman Allah yang bermanfaat untuk mengajar dan mendidik pada jalan kebenaran, ataukah hanya merupakan bentuk puisi yang dia tulis berdasarkan perasaan dan luapan emosional pribadi kepada wanita pujaan hatinya?
Mari kita baca Perjanjian Kidung-Kidung Salomo 1:1-16 berikut :
(1) Kidung agung dari Salomo
(2) Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,
(3) Harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namanu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
(4) Tariklah aku dibelakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa kau ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih daripada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!
(5) Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma.
(6) Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur, kebun anggurku sendiri tak kujaga.
(7) Ceritakanlah kepadaku, jantung hatiku, dimana kakanda menggembalakan domba, dimana kakanda menggembalakan domba dimana kakanda membiarkan domba-domba berbari pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
(8) Jika engkau tak tahu, hai jelita diantara wanita, ikutilah jejak-jejak domaba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.
(9) Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun ku-umpamakan engkau manisku,
(10) Moleklah pipimu ditengah perhiasan-perhiasan dan lehermu ditengah kalung-kalung.
(11) Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengna manik-manik perak.
(12) Sementera sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku. (13) Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersiap di antara buah dadaku.
(14) Bagiku kekasihku setangkai bunag pacar dikebun-kebun anggur En-Gedi.
(15) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
(16) Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik, sungguh sejuk petiduran kita.
Apakah ini firman Allah, ataukah hanya puisi atau surat cinta untuk kekasih-kekasihnya? Mungkinkah seorang nabi seperti Salomo (Sulaiman) sepanjang hidupnya beliau hanya menerima wahyu tentang percintaan?
 

Selanjutnya coba kita simak, apakah ayat-ayat dibawah ini termasuk firman Allah kepada Salomo (Sulaiman), ataukah hanya berupa puisi atau surat-surat percintaan kepada para wanita atau istri-istri yang seribu orang (700 istri dan 300 gundik?)
Kidung-kidung Salomo 2:1-17
(1) Bunga mawar dari Seron aku, bunga bangkung di lembah-lembah.
(2) Seperti bunga bakung diantara duri-duri, demikianlah manisku diantara gadis-gadis.
(3) Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan,demikianlah kasihku di antara taruna-taruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.
(4) Telah dibawahnya aku kerumah pesta, dan panjinya di atasku cinta.
(5) Kuatkanlah aku dengan panganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.
(6) Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
(7) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
(8) Dengarlah! Kekasihku ! Lihatlah, ia datang,melompa-lompat di atas gunung-gunung,  meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
(9) Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia bediri dibalik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.
(10) Kekasihku mulai berbica  kepadaku: �Bangunlah manisku,jelitaku, marilah!
(11) Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.
(12) Diladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas;bunyi terkukur terdengar ditanah kita.
(13)  Pohon ara mulai berbuah, dan buahnya pohon anggur semerbak buahnya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
(14) Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!�
(15) Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!
(16) Kekasihku kepunyaanku, dua aku kepunyaan dia yang mengembalakan dom di tengah-tengah bunga bakung.
(17) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang atau rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah! 
Baca pula kidung-kidung Salomo 3:1-11 dibawah ini :
(1) Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku, Kucari, tetapi tak kutemui dia.
(2)  Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan � lapangan ku cari, jantung hatiku, kucari tak ku temui dia.
(3)  Aku ditemui peronda-peronda ota, �apakah kamu melihat jantung hatiku?�
(4) Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemu jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
(5) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya.
(6)  Apakah itu yang membubung dari pada gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dari bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?.
(7) Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan Israel.
(8) Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
(9) Tiang Salomo membuat bagi dirinya suatu tanda dari kay Libanon.
(10) Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandaran-nya dari emas, tempat duduknya berwana ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hal puteri Yerusalem,
(11) Puteri-puteri Sion, kelarlah dan lengklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pasda hari kesukaan hatinya.
 
Sebagai seorang nabi, mestinya nabi Salomo memberikan suri teladan yang baik kepada rakyatnya atau umatnya agar mereka beraklak mulia dan menyembah hanya kepada Allah saja, tapi pada ayat � ayat tersebut terlihat bagaiman nabi Salomo berbica kepada kekasih-kekasihnya dan juga memperlihatkan segala mahkota yang ada pada dirinya kepada putrid-putri siom diwaktu hari pernikahannya yang entah yang keberapa. Dari ayat-ayat tersebut, pendidikan dan pelajaran apa yang bisa diambil untuk kita?.
Bacalah Kidung-kidung Salomo 4;1-16 berikut ini:
(1) Lihatlah, cantik engka, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaiman merpati matamu di bali telekungmu. Rambutmu bagaimankan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
(2) Gigimu bagikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semua-nya, yang tak beranak tak ada.
(3) Bagaikan seutus pita kirmizi bibirmu, dan elok mulut-mu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. Bangun untuk menyimpansenjata perisai tergantung padanya dan ganda para pahlawan semuanya.
(4) Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
(5) Seperi dua anak rusa buah dadamu seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
(6) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
(7)  Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
(8)  Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul.
(9) Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
(10) Betapa nimat kasihmu, dinda pengantinku jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
(11) Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaiamu seperti bau gunung Libanon.
(12) Dinda, pengantinku, kebun tertutup engka, kebun tertutup dan mata air termeterai.
(13)  Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu.
(14)  Narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, serta pelbagai rempah yang terpilih
(15)  O, mata iar di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!.
(16) Bangunlah, hal angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplan dalamkebunku, supaya semerbaklah bau rempah rempahnya, semoga kekasihnya datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.
Silahkan baca pula kidung-kidung Salomo 5:1-16
(1) Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
(2) Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. �Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan ram,butku penuh tetesan embun malam!�
(3) �Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?�
(4) Kekasihku memasukkan tanganya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
(5) Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
(6) Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang., kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
(7) Aku ditemui peronda-ronda kota, dipukulinya aku, dilukaiknya, selendangku, dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
(8) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem; bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakana kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
(9) Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kau sumpahi kami begini?
(10) Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.
(11) Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
(12) matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.
(13) Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.
(14) Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertaburan batu nilam.
(15) Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni, Perwatakanya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.
(16) Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.